YA KING ATAU KITAB SUCI KEJADIAN DE- NGAN SEGALA PERUBAHAN DAN SEGALA PERISTIWANYA.
Kitab ini adalah Kitab Wahyu yang mempunya nilai universil. di dalam hal kepurbaannya maupun di dalam hal pengertiannya yang tak terukur dalamnya. yang tersembunyi di bawah simbul- sımbulnya yang ajaran Tentang Kitab ini, hanya akan kita bicarakan beberapa hal yang pokok saja Inti daripada Kitab Wahy u ini berupa 64 sımbul berupa garis-garis lem dan Yang yang trap unit terdiri atas enam garis (hexagram) umpamanya
Tiap hexagram dinamai KWA dan tiap garis di namai NGAO. Nabi Ki Chiang tatkala dalam pembuangan di Yu Li telah menerima Wahyu yang memberi teks untuk tiap-tiap Kwa. tiap teks itu dinamai THWAN; itulah pokok Kitab itu. Nabi Ki Tan atau Ciu Kong, juga telah menerima Wahyu yang memberi teks atas tiap-tiap NGAO se- cara mendetail, tiap teks itu dinamai SIANG ( CHIANG ). Demikianlah Kitab Yaking dalam bentuk aslinya berwujud simbul ( hexagram ), teks yang disebut THWAN dan teks yang disebut SIANG. Nabi Khongcu telah pula menerima Wahyu memberi sayap atau tafsir dan penjelasan atas Ya King itu, seluruhnya sepuluh jilid maka disebut Siep Ik atau Sepuluh Sayap yang terdiri atas : Tafsir atas Thwan (Thwan Thwan) dua jilid, Tafsir atas Siang (Siang Thwan) dua jilid, Tafsir Besar (He Su Thwan ) satu jilid, Tafsir Rokhani atau Sari Pati ( Bun Gan ) satu jilid, Diskusi tentang Diagram ( Swat Kwa Thwan ) satu jilid, Peraturan tentang Diagram ( Si Kwa Thwan) satu jilid, Serba-serbi pembicaraan tentang Diagram (Cap Kwa Thwan) satu jilid. Seluruhnya sepuluh jilid. Kitab ini disebut pula Hi King atau Kitab Baginda Hok Hi, mempunyai 64 bab terdiri atas 24.707 huruf.
Petikan dari Ya King.
Kitab ini adalah Kitab Wahyu yang mempunya nilai universil. di dalam hal kepurbaannya maupun di dalam hal pengertiannya yang tak terukur dalamnya. yang tersembunyi di bawah simbul- sımbulnya yang ajaran Tentang Kitab ini, hanya akan kita bicarakan beberapa hal yang pokok saja Inti daripada Kitab Wahy u ini berupa 64 sımbul berupa garis-garis lem dan Yang yang trap unit terdiri atas enam garis (hexagram) umpamanya
Tiap hexagram dinamai KWA dan tiap garis di namai NGAO. Nabi Ki Chiang tatkala dalam pembuangan di Yu Li telah menerima Wahyu yang memberi teks untuk tiap-tiap Kwa. tiap teks itu dinamai THWAN; itulah pokok Kitab itu. Nabi Ki Tan atau Ciu Kong, juga telah menerima Wahyu yang memberi teks atas tiap-tiap NGAO se- cara mendetail, tiap teks itu dinamai SIANG ( CHIANG ). Demikianlah Kitab Yaking dalam bentuk aslinya berwujud simbul ( hexagram ), teks yang disebut THWAN dan teks yang disebut SIANG. Nabi Khongcu telah pula menerima Wahyu memberi sayap atau tafsir dan penjelasan atas Ya King itu, seluruhnya sepuluh jilid maka disebut Siep Ik atau Sepuluh Sayap yang terdiri atas : Tafsir atas Thwan (Thwan Thwan) dua jilid, Tafsir atas Siang (Siang Thwan) dua jilid, Tafsir Besar (He Su Thwan ) satu jilid, Tafsir Rokhani atau Sari Pati ( Bun Gan ) satu jilid, Diskusi tentang Diagram ( Swat Kwa Thwan ) satu jilid, Peraturan tentang Diagram ( Si Kwa Thwan) satu jilid, Serba-serbi pembicaraan tentang Diagram (Cap Kwa Thwan) satu jilid. Seluruhnya sepuluh jilid. Kitab ini disebut pula Hi King atau Kitab Baginda Hok Hi, mempunyai 64 bab terdiri atas 24.707 huruf.
Petikan dari Ya King.
THWAN:
KHIAN menunjukkan sifat Khalik/Maha Sempurna/Prima Causa ( Gwan), Yang Maha Menembusi/Menjalin/Indah (Hing), Yang Maha Pemberkah/Memberi Buah atas tiap perbuatan ( Li) dan Maha Teguh/Abadi HukumNya (Cing).
Taísir Thwan atas KHIAN:
Maha Besar KHIAN, Tuhan Khalik Yang Maha Sempuma itu. Berlaksa benda bermula daripadanya. Demikianlah semuanya kepunyaan/kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mega beralih, hujan dicurahkan, segenap benda/makhluk mengalir/berkembang/bertumbuh dalam bentuk masing-masing. Sungguh gemilang kesadaran tentang yang akhir dan yang awal itu. Yang menempatkan ke enam garis positip itu sempurna pada waktunya Tepat semisal pada waktunya mengendarai kereta yang ditarik ke enam naga menjelajah angkasa-raya. Jalan Suci KHIAN selalu mengandung perubahan dan peleburan. Masing-masing meluruskan/ menepati Watak Sejati dan Firman. Menjaga kesatuan dan keharmonisan yang agung itu dar akhimya membawakan keberuntungan dan keteguhan.
Tafsir Siang atas KHIAN :
Perbuatan THIAN, Tuhan Yang Maha Esa, sungguh Maha Perkasa. Maka seorang Susilawan selalu memperkuat diri dengan upaya yang tiada henti-hentinya.
Tafsir Rokhani ( Bun Gan) atas KHIAN :
Sifat Khalik Yang Maha Sempurna (Gwan), itulah kepala dari segala sifat baik; Yang Maha Indah/Menembus/Menjalin (Hing), itulah himpunan daripada segala yang indah: Yang Maha Pemberkah (Li), itulah segala yang harmonis dengaa Kebea: Yang Tepat Teguh Abadi HukumNya (Cing) itulah yang memenahi keteguhan dan ketepataa dalam pengabdian.
Maka seorang Susilawan (Kuncu) dipenuhi Cinta Kasih sehingga memenuhi syarat untuk memimpin manasia. Terhimpun padanya segala laku yang indah, maka memenuhi syarat untuk bersatu dengan Kesusilaan. Menjadikan benda / lingkungan bermanfaat membawakan keberuntungan, demikianlah harmonis dengan Kebenaran. Tepat teguh dalam prilaku, maka memenuhi syarat untuk menyelenggarakan pokok pengabdian /menyelesaikan berbagai masalah secara tepat.
Komentar
Posting Komentar