Langsung ke konten utama

LEE KING ATAU KITAB KESUSILAAN DAN PERBADAHAN

LEE KING ATAU KITAB KESUSILAAN DAN PERBADAHAN


  1. Lee King sebenarnya ada Tiga Kitab yaitu Ciu Lee (Kesusilaan Dinasti Ciu), Gi Lee (Kitab Peribadahan) daa Loe Ki (Catatan Kesusilaan). 
  2. Ciu Lee atau Kesusilaan Dinasti Ciu. Kitab ini telah dibukukan pada masa permulaan Dinasti Ciu oleh Nabi Ki Tan atau Pangeran Ciu. Isinya menguraikan hal-hal yang berbubungan dengan sistim pemerintahan dinasti Cio dengan ke enam depatemennya, maka disebut juga Ciu Kwan (Pemerintahan Dinasti Ciu) atau Liok Kwan (Eaam Depar- temen). Pengaruh Kitab ini sangat besar dan terasakan kewibawananya di seluruh negara-negara bagian. Pada waktu Chien Si Ong menjadi Kaisar, kitab ini dianggap sangat membahayakan kekuasaannya maka secara intensif dicari untuk dimusnakan 
  3. Gi Lee atau Kesusilaan dan Peribadahan. Kitab ini juga dibukukan oleh pangeran Ciu, berisi berbagai tata kesusilaan dan tata peribadahan, merupakan Tata Agama dan Tata Laksana Peribadahan Ji Kau (Agama Khonghucu) jaman dinasti Ciu. Diuraikan tata pelaksanaan berbagai upacara seperti: pembaliqan anak, perkawinan, perkabungan, persembahyangan dan sebagainya. Kitab ini disebut pula Lee Ko King atau Kitab Suci Tata Peribadahan Kuno. Lee Ki atau Catatan Kesusilaan Di dalam pengetahuan Moral Konfusiani Kitab ini dianggap sangat penting. Kitab ini sesungguhnya merupakan himpunan berba gai Kitab- Kitab yang berhubungan dengan nilai-nilai moral Konfusiani, juga mempu nyai fungsi sebagai Kitab Tafsir atas dua kitab yang di atas. Kitab ini mula-mula di- himpun oleh Ho Chong berupa 214 naskah: tiap naskah itu sebenamya merupakan kitab kitab tersendiri yang banyak beredar pada jaman itu. Tai Tik, murid Ho Chong, telah ja melakukan studi dan memeriksa kitab itu lalu disingkirkan naskah-naskah yang diragukan keasliannya bersumber ajaran Nabi Khongcu sehingga tinggal 85 naskah, himpunan ini dinamai Tai Tai Lee, atau Kitab. Kesusilaan yang dihinpan orang marga Ia yang tua (senior). Atas Kitab ini kemudian dilakukan seleksi lebih lanjut oleh kemenakan Tai Tik yang bemama Tai Sing sehingga tinggal 46 naskah, menjadi sebuah Kitab yang diberi nama Siau Tai Lee, atau Kitab Kesusilaan yang dihimpun oleh orang marga Tai yang muda (junior). Ke dalam Kitab ini Kemudian ditambahkan oleh tokoh-tokoh Agama Khonghucu dinasti Han. tiga naskah Bing Tong (bab 14), Gwat Ling (bab 6) dan Gak Ki (Catatan Musik, bab XDX) sehingga kini terdiri atas 49 bab. Pertu dicatat di sini, bahwa Kitab Suci Thai Hak dan Tiong Yong juga temasuk dalam Kitab Lee Ki ini, yakni bab 42 dan bab 31 

Karena begitu pentingnya nilai Kilab Thai Hak (Ajaran Besar) dan Tiong Yong (Te- ngah Sempuma) sebagai Kitab Suci Ji Kau, maka oleh tokoh besar Neo-Konfusinnisme atau Kaum Too Hak Ke (kaum Yang menuntut Jalan Suci), yaitu Cu Hi telah diangkat dari Kitab Lee Ki dan disatukan dengan Kitab Lun Gi (Sabda Suci) dan Bingcu dalam satu Kitab Suci yang pokok, yaitu Su Si (Kitab Yang Empat).
Kesimpulan kita, Lee Ki merupakan kumpulan KitabKitab pendek yang dibukukan oleh murid atau cucu murid Nabi Khongcu dan kemudian dihimpun oleh tokoh-tokoh Konfusian jaman dinasti Han menjadi satu Kitab Lee Ki. Kitab ini disebut pula Tai King atau Kitab Suci Yang Dibukukan orang Marga Tai, erdiri atas 99.020 huruf.

Kutipan dari Lee Ki 

  • Janganlah tidak hormat, tekunlah di dalam berfikir, jagalah baik- baik perkataan. Akan sentosalah insan. 
  • Kelengahan janganlah diperpanjang, keinginan janganlah diperurut, angan-angan janganlah diluapkan, dan kesenangan janganlah disengatkan. 
  • Seorang yang bijaksana di dalam bersahabat tetap menghomat, di dalam menyegani seseorang tetap mencintainya, kepada yang dicintai tahu akan keburukannya, kepada yang dibenci tahu kebaikannya, di dalam mengumpulkan tahu pula bagaimana wajib menyebarkan baik-baik. 
  • Kesusilaan itu menetapkan tentang jauh dekatnya hubungan, memecahkan keragu- raguan, menyatakan adanya kesamaan dan perbedaan, dan menegaskan antara yang salah dan yang benar. 
  • Di dalam hidup rakyat, Kesusilaan itulah hal terbesar. Tanpa Kesusilaan tiada ati pengabdian/persembahyangan terhadap Tuhan langit dan bumi. Tanpa Kesusilaan, tidak dapat dinyatakan pembagian fungsi antara raja-menteri, atasan-bawahan, tua-muda. Tanpa Kesusilaan tidak dapat dibedakan antara pria-wanita, orangtua-anak, kakak-adik. 
  • Khi (Semangat) itulah penyataan adanya Rokh. Pik, kehidopan jasad, itulah penyataan adanya Nyawa. Diupayakan adanya keharmonisan kesatuan Nyawa dan Rokh, itulah tujuan pengajaran Agama. Semua yang lahir mesti mengalami kematian, yang mati itu mesti pulang kepada tanah. Demikianlah yang berkaitan dengan kehidupan Nyawa; maka tulang, daging, dan segenap jasad termasuk yang dibawah. Semua yang bersifat lem (negatip) dipulangkan kepada tanah. Akan Semangat itu, dia berkembang naik, bercahaya gemilang diantara semerbaknya dupa. Dialah sari beratus makhluk, inilah yang berkaitan dengan Rok .
  • Jalan Suci untuk mengatur hidup manusia baik-baik tiada yang lebih penting daripada Kesusilaan. Kesusilaan ada Lima Macam, tetapi tiada yang lebih besar dan penting daripada peribadahan. Melakukan sembahyang/ibadah itu bukanlah sesuatu yang datang dari luar, ia bangkit dari dalam, lahir di dalam hati. Bila hati itu dalam-dalam tergerak mancarÅ‚ah dia di dalam Kesusilaan, hanya dengan demikianlah orang yang bijaksana mencapai Kebenaran dalam ibadah. Sembahyang seorang yang bijaksana mesti mendapat berkah, tetapi bukanlah berkah yang menurut pandangan dunia karena yang dimaksud dengan berkah di sini ialah kesempurnaan. Kesempurnaan ialah penamaan atas paripurnanya pengabdian, .......................... Maka dikatakan seorang bijaksana mencapai kesempurnaan. Yang mencapai keseaapurnaan baharulah dapat bersembahyang. Maka seorang bijaksana di dalam bersembahyang, sungguh tulus sepenuh Iman, penuh Kepercayaan, penuh Satya dan penuh hormat/kesujudan. la mempersembahkan sajian, laksanakan menurut Kesusilaan, dihidmadkan dengan musik/lagu, dan disesuaikan dengan musim. Dengan sepenuh kecermatan tanpa menyampaikan persembahan dengan harapan mendapat suatu balasan. Demikianlah sebagai seorang anak yang berbakti. 
  • Adapun pernikahan itu bermaksud mempersatukan dua manusia yang berlainan keluarga demi berkembangnya yang baik, ke atas untuk mengabdi pada Leluhur dan ke bawah untuk melanjutkan keturunan.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KITAB - KITAB SUCI AGAMA KHONGHUCU

Kitab-kitab Suci Agama Khonghucu  Kitab Suci Agama Khonghucu atau Ji Kau, pada mulanya merupakan kumpulan kitab yang terdiri dari 13 kitab, sehingga disebut  SIP SHA KING / Shi San Jing / Tiga Belas Untaian Kitab . Terdiri dari : 1.       Ya King / Yi Jing / I Ching ( Kitab Perubahan ) 2.       Su King / Shu Jing ( Kitab Hikayat ) 3.       Sie King / Shi Jing ( Kitab Sanjak ) 4.       Ciu Lee / Zhou Li ( Kitab Kesusilaan ) 5.       Gie Lee / Yi Li ( Kitab Kesusilaan & Peribadahan ) atau disebut juga Lee Ko King 6.       Li Gu Jing ( Kitab Adat Istiadat Kuno ) 7.       Lee Ki / Li Ji ( Catatan Kesusilaan ) 8.       Chun Chiu Co Twan / Chun Qiu Zuo Zhuan( Tafsir Kitab Chun Chiu oleh Zuo Qiu Ming ) 9.       Chun Chiu Kong Yang Twa...

Kuatkanlah Imanku

  LIRIK LAGU AGAMA KHONGHUCU KUATKANLAH IMANKU Oleh : L.J.T Ya Huang Tian Jiwaku Mengaku Firmanmu Jadilah Hidupku Kini Aku Menanggung Derita Huang Tian Kuatkanlah Imanku   Teguhkanku Di Jalan Suci Yang Dituntunkan Oleh Nabi Dengan Bimbingan Nabi Khongcu Aku Kan Mampu Di Jalanmu Huang Tian Kuatkanlah Imanku   Limpahkan Berkat Karunia Semoga Hidupku Sentosa Ringankan Duka Penderitaan Huang Tian Kuatkanlah Imanku   Teguhkanku Di Jalan Suci Yang Dituntunkan Oleh Nabi Dengan Bimbingan Nabi Khongcu Aku Kan Mampu Di Jalanmu Huang Tian Kuatkanlah Imanku -   Xian Tian Zhi En semoga bermanfaat dan membuat kita lebih menyukai lagu-lagu rohani.  ... suka memahami kesusilaan dan Musik, suka membicarakan perbuatan baik orang lain dan suka bersahabat dengan dengan orang-orang bijaksana, akan membawa faedah. ... (Lun Gi : XVI 5) Shanzai Mohon dukungannya dengan share dan comment ya :D jika ada kesalahan kata pada lirik bisa melaporkannya den...